Di awal sudah kukatakan aku adalah calon dokter gigi . Mungkin tersirat dipikiran kalian bahwa kalian masih bingung kenapa dan bagaimana aku memilih jalan ini. Tidak banyak orang yang menginginkan hal aneh masuk ke dalam dilema hidupnya dan menjadi pilihan hidupnya . Bila memang begitu adanya, baiklah akan kumulai ceritaku dan biarkan matamu hanya berfokus pada tulisanku ini. Tepat dua tahun silam, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kota ini. Kota yang memiliki slogan” berhati nyaman”. Bersama teman-teman yang baru kukenal , kami berangkat dari kampung halamanku, Siak. Kampungku adalah kota yang cukup aman dan nyaman untuk masyarakatnya, dimana tidak ada kemacetan dan kriminal yang tinggi seperti kota besar lainnya. Aku dilahirkan dan dibesarkan dikota ini. Hingga pada suatu hari ketika tuhan sudah merancang takdirnya untukku disaat itu pula banyak orang yang mengatakan “ kamu Nekat “, ketika mereka tahu aku pilih jalan untuk merantau dan meninggalkan kampungku ini. aku tidak punya jalan lain selain menutup telinga dan menebalkan mukaku ketika berjalan melewati wajah-wajah mereka.
Demikianlah hal yang merubah seluruh hidup anak pendiammu ini ma… Dalam pikiran ku hanya satu, aku ingin mewujudkan impian mama dan papa. Hingga akhirnya tuhan memutuskan. Bahwa aku harus meninggalkan mereka sementara demi menjalankan amanah ini. Amanah yang hanya diinginkan sebagian orang dalam hidupnya. Ya, amanah tidak akan pernah salah memilih pundaknya. Dan amanah inilah yang tuhan tugaskan untukku.
Untuk pertama kalinya, aku menginjakkan kaki di pulau seberang . jarak tempuh yang pertama kalinya yang cukup jauh untuk memisahkanku dengan orang tua dan kerabat keluarga.
Udara segar… kucoba untuk menghirup dalam-dalam, dan memejamkan mata beberapa detik hingga ketika kubuka mata ini . “welcome to Yogyakarta” adalah kalimat yang manyambutku setiba di bandara Adi Sutjipto ini. Yap, seperti yang kalian duga kota yang memiliki slogan “berhati nyaman” itu adalah disini. Kota yang dikenal dengan tamah ramah dari penduduknya. Dan Dimulai dari sini, hidup baru dimulai.
Nikmati hidupmu dan bersyukurlah hingga tuhan mengatakan sudah saatnya kau dipanggil.